LIGA SANTRI DARI NEGARA UNTUK SANTRI

Oleh ; JAYADI (Koordinator Regional Nusa Tenggara I Liga Santri Nusantara)

Liga Santri Nusantara (LSN) merupakan gelaran pertandingan sepak bola usia 18 tahun, dikhususkan bagi kalangan Santri di seluruh Indonesia. Tahun 2016 adalah tahun kedua even ini dilaksanakan, setelah sebelumnya pada tahun 2015 Pemerintah melalui Kementrian Pemuda dan Olah Raga secara resmi telah melounching kegiatan ini di stadion Singa Perbangsa Karawang Jawa Barat. Kehadiran Liga Santri sebagai wujud keprihatinan atas prestasi sepak bola tanah air yang tidak kunjung menunjukkan geliat membanggakan, disamping pembibitan dan pencarian bakat pemain tidak banyak dilakukan melalui kompetisi yang terkelola dan
terkonsolidasi secara serius dan berkelanjutan. Hal ini mengakibatkan regenerasi pemain tidak serius dikelola dan terkesan jalan ditempat.

Liga Santri hadir guna mensuport keberlangsungan sepak bola tanah air dengan menyediakan dan menggali potensi atlet sepakbola berkualitas dari kalangan pesantren diseluruh Indonesia, dimana prosesnya diselenggarakan secara profesional. Persebaran pesantren yang jumlahnya kurang lebih mencapai 27.000, dengan potensi santri mencapai 3,65 juta orang, menjadi sumberdaya yang sangat luarbiasa untuk mencari bibit pemain yang berkualitas, karena sudah bisa dipastikan dari 3,65 juta santri, pasti tersedia generasi muda bangsa yang memiliki talenta dan skil bermain bola yang baik. Lebih-lebih didalamnya didominasi oleh pemuda usia produktif antara 16-18 tahun yang rata-rata memiliki kesenangan dengan permainan sepak bola. Jadi, bukanlah hal yang tidak mungkin, dari 3,65 juta santri pasti tersimpan potensi dan bakat atlet sepakbola berkualitas didalamnya. Potensi itu bisa terlihat, ketika melihat permainan dari peserta Liga Santri Nusantara Regional Nusa Tenggara I saat melakukan pertandingan babak kualifikasi di Lapangan TNI AU Rembige. Sederet pemain berbakat dan potensial nampak terlihat ketika para santri Pondok Pesantren dari Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Utara dan Kota Mataram menjalani laga tanding.
Liga Santri tahun 2016 merupakan kompetisi dalam format turnamen yang diselenggarakan oleh Rabithah Ma’had Islamiyah (RMI) dengan rekomendasi dari Federasi dan Kementrian Pemuda dan olah Raga yang dalam pelaksanaannya diatur dalam beberapa peraturan seperti ; peraturan kompetisi, kode disiplin, peraturan khusus komersil dan aturan-aturan teknis lainnya sebagai satu perangkat penyelenggaraan pertandingan. Sehingga dari sisi pengaturan pertandingan Liga Santri tidak bisa dianggap asal-asalan dan remeh-temeh. Semua ketentuan penyelenggaraan pertandingan mengikuti standar yang ditentukan federasi sepak bola dunia FIFA.
 Liga Santri Wujud Komitmen dan Perhatian Negara Ke-Pesantren Era kepemimpinan Imam Nahrawi di Kementrian Pemuda dan Olah Raga menjadi penanda bahwa eksistensi pesantren mendapat penghargaan dari Negara. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, santri (pesantren) menjadi subyek dalam menggelar event olah raga, wabil khusus olah raga sepakbola. Kick off perdana yang ditandai dengan tendangan Menteri Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia Imam Nahrawi yang menembus gawang yang dijaga oleh artist Ben Kasyafani, menjadi gerakan awal kehadiran negara memberikan perhatiannya kepada kalangan santri.
Mengingat jumlah santri yang sangat besar ini, Kementrian Pemuda dan Olah Raga memfasilitasi pembentukan Liga Santri Nusantara sebagai wadah untuk pengaktualisasikan dan pengembangan potensi santri di bidang sepakbola. Sebagai wujud dari keberpihakan dan komitmen Negara terhadap pesantren, pihak Kemenpora telah menjadikan Liga
Santri Nusantara sebagai salah satu program unggulan dan akan terus diupayakan menjadi event tahunan dalam mencari bibit pemain berkualitas dari kalangan pesantren. Program ini sebagaimana ditekankan oleh Menteri Pemuda dan Olaharaga, Imam Nahrawi mempunyai tujuan diantaranya ; pertama sebagai media pencarian bibit unggul pemain sepakbola dari kalangan pesantren, pemerintah sadar bahwa di dunia pesantren sangat potensial dikembangkan olahraganya, sebab di pesantren selain di ajarkan pendidikan agama, juga ditanamkan pendidikan mental dan kejujuran. Kedua sebagai komitmen pemerintah untuk menyiapkan tangga pembinaan pemain untuk usia muda. Tangga-tangga pembinaan seperti U-14, U-16, U-18, U-19 melalui liga Pelajar, piala menpora, piala Hournas dan lain-lain, menjadi konsen pemerintah dalam hal ini kemenpora dalam menyiapkan pemain-pemain berprestasi di masa yang akan datang. Ketiga Liga Santri bertujuan sebagai media menggairahkan olahraga di daerah-daerah melalui sepakbola, sebagai olahraga pendidikan, LSN diharapkan menjadi motor dan membantu sosialisasi gerakan “Ayo Olahraga menuju Indonesia Bugar”.
Menpora menegaskan bahwa kedepan, Liga Santri Nusantara (LSN) harus lebih diperbesar dan diperluas dengan menggandeng banyak pihak, termasuk kalangan pengusaha, BUMN, swasta dan Perbankan untuk menjadi sponsor, supaya gerakan pembinaan sepak bola usia dini semakin besar. Jika ditahun pertama pesertanya hanya 184 pesantren dari 10 provinsi, maka di tahun 2016 Menpora menargetkan 1000-1500 pesantren dari seluruh wilayah Indonesia menjadi peserta Liga Santri Nusantara. Liga Santri Untuk Siapa ? Kemudian jika ada yang bertanya “liga santri untuk siapa?”. Sudah barang tentu jawabannya adalah untuk Santri. “Jika pertanyaannya lagi Santri yang mana?, ya tentu santri itu bukan orang yang mondok saja. Sebagaimana yang dikatakan oleh Kiai Mustofa Bisri mantan Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama bahwa “Santri bukan yang mondok saja, siapapun yang berakhlak santri yang tawadhu kepada Allah, tawadhu kepada orang-orang alim, kalian namanya santri”. Sedangkan kata santri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti (1) orang yg mendalami agama Islam; (2) orang yang beribadat dengan sungguh-sungguh (orang yg saleh); (3) Orang yang mendalami pengajiannya dalam agama islam dengan berguru ketempat yang jauh seperti pesantren dan lain sebagainya. Berangkat dari penjelasan diatas, tentu kita tidak elok jika membatasi pengertian santri dalam batas-batas tertentu saja. Lebih-lebih pada soal mempertanyakan “Liga Santri Untuk Siapa”.

Liga santri di hajatkan untuk memberikan ruang ekspresi serta mewadahi bakat dan keahlian santri dalam bidang olah raga sepak bola yang selama ini tidak terwadahi dan difasilitasi Negara. Disamping itu, Liga Santri diselenggarakan dalam rangka mentransformasi akhlak santri yang penuh kesantunan, kejujuran, penghargaan, hormat-menghormati dan kedisiplinan. Nilai-nilai itu selaras dengan semangat sportifitas dan fair flay yang dipegang dalam setiap pertandingan oleh raga. Persoalan kemudian ketika ada protes dan tawuran dalam perhelatan Liga Santri tentu menjadi atensi penyelenggara untuk melakukan evaluasi dan pembenahan. Dan yang lebih penting setelah kejadian itu ada upaya saling memaafkan dan mau memperbaiki diri demi kebaikan dan kemajuan sepakbola tanah air, dan akhlak santri adalah itu.!!! Wallohualam Bisshowab…
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net